Triwulan 2 Pelajaran 11, 2025.
Para pengkritik iman Kristen sering menunjuk realitas brutal hidup di dunia ini sebagai bukti bahwa: (a) Tuhan tidak ada, atau (b) Dia tidak berdaya untuk campur tangan ketika hal-hal buruk terjadi, atau (c) Dia tidak peduli ketika kita terluka. Namun, banyak kisah dalam Alkitab memberikan bukti berlimpah bahwa tidak satu pun dari asumsi ini tepat. Benar, Tuhan mengizinkan umat manusia menuai konsekuensi dari pemberontakan terhadap-Nya. Tetapi tanpa melanggar kehendak bebas kita, Dia selalu hadir, selalu bekerja dalam sejarah manusia, selalu menggerakkan kita menuju penyelesaian akhir dari masalah dosa dan penderitaan. Kisah Rut memberikan salah satu contohnya.
Bacalah Rut 1: 1-5. Kesulitan apakah yang menimpa Naomi dan Rut, serta apakah penyebabnya? Bagaimanakah hal ini mencerminkan situasi yang dihadapi seluruh umat manusia sekarang ini?
Ada ironi yang ditemukan dalam pernyataan pembuka cerita ini: terjadi kelaparan yang melanda Betlehem, satu kota yang namanya berarti "rumah roti." Seseorang diingatkan tentang kelimpahan di Eden, di mana Tuhan memberi tahu Adam dan Hawa, "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas" (Kej. 2: 16). Umat manusia memulai keberadaannya dalam kelimpahan, di bawah asuhan seorang Pencipta yang murah hati, tetapi kemudian menukar peran mereka sebagai pemelihara ciptaan dengan perbudakan dosa. "Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah," kata Tuhan kepada Adam (Kej . 3: 19).
Seperti Naomi, kita telah dirampas dari warisan yang semula direncanakan Tuhan untuk kita miliki, dan hidup kita menjadi sulit. Eden diberikan sebagai hadiah, tetapi bukan tanpa syarat: manusia bebas untuk memberontak, tetapi itu berarti mereka harus bertanggung jawab atas keadaan mereka sendiri. Awalnya, kita dimaksudkan untuk "menaklukkan" seluruh dunia yang tidak jatuh di bawah restu Tuhan, tetapi sekarang kita dihadapkan pada tugas untuk menaklukkan dunia yang jatuh. Manusia yang egois bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang langka menyebabkan banyak sakit hati dan penderitaan.
Tragedi itu tak terkatakan: bumi masih menghasilkan banyak sekali, sebuah kesaksian yang kuat akan kasih Tuhan. Tetapi di antara keserakahan manusia dan kerusakan akibat dosa, dunia kadang-kadang tampaknya menaklukkan kita lebih dari kita menaklukkannya. Namun, suatu hari nanti, semua ini akan berakhir.
Bahkan setelah enam ribu tahun akan dosa dan kematian, bagaimana bumi masih mengungkapkan keajaiban kasih Tuhan dan kuasa kreatif-Nya?
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat