Triwulan 1 Pelajaran 5, 2025.
Bacalah Untuk Pelajaran Pekan Ini: Mzm. 78; Yunus 4:1- 4; Mat. 10: 8; Mat. 21: 12, 13; Yer. 51: 24, 25; Rm. 12: 17- 21.
AYAT HAFALAN: "Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya" (Mazmur 78: 38).
Meskipun kasih sayang Allah sering disyukuri, namun banyak yang merasa terganggu dengan gagasan tentang murka-Nya. Mereka pikir, jika Allah itu kasih, Dia tidak seharusnya menunjukkan murka. Namun anggapan tersebut salah. Murka-Nya timbul langsung dari kasih-Nya.
Sebagian orang berpendapat bahwa Allah dalam Perjanjian Lama adalah Allah yang murka dan Allah dalam Perjanjian Baru adalah Allah yang pengasih. Namun hanya ada satu Allah, dan Dia dinyatakan sama dalam kedua Perjanjian. Allah yang penuh kasih menjadi marah terhadap kejahatan- tetapi justru karena Dia adalah kasih. Yesus sendiri mengungkapkan kemarahannya yang jelas terhadap kejahatan, dan Perjanjian Baru berulang kali mengajarkan tentang murka Allah yang benar dan pantas.
Kemarahan Allah selalu merupakan tanggapan-Nya yang benar dan penuh kasih terhadap kejahatan dan ketidakadilan. Murka Ilahi adalah kemarahan yang benar yang dimotivasi oleh kebaikan dan kasih yang sempurna, dan mengupayakan berkembangnya seluruh ciptaan. Murka Allah hanyalah respons kasih yang tepat terhadap kejahatan dan ketidakadilan. Oleh karena itu, kejahatan membangkitkan kegeraman Allah demi kepentingan para korban kejahatan dan terhadap para pelakunya. Maka, murka Ilahi merupakan ekspresi lain dari kasih Ilahi.
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat