Berita Misi Advent, 11 Oktober 2025.
Cassi, dari Brasil.
Inilah kisah dari empat orang yang tersentuh oleh sebuah gereja terapung, sebuah perahu yang dinamai Harapan Amazon, yang berlayar di Sungai Amazon di Brazil. Gereja terapung ini diperoleh melalui Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2016, dan dikenal juga sebagai Persembahan Proyek Misi Triwulan.
Suatu malam, Jair melihat orang-orang menaiki perahu putih saat ia berjalan-jalan di desa terpencilnya di Sungai Amazon. Perahu itu baru saja berlabuh, dan ia melihat bahwa orang-orang itu akan pergi ke suatu pertemuan. la memutuskan untuk bergabung dengan mereka.
Hampir semua 150 kursi di aula utama gereja terapung itu terisi penuh. Jair menemukan kursi kosong dan duduk. Malam itu, pendeta yang ada di gereja terapung yaitu Cassi, berkhotbah tentang pengampunan.
Pengampunan adalah topik yang menyakitkan bagi Jair. la telah mengunjungi banyak gereja untuk memohon pengampunan. Namun, setiap pemimpin gereja telah mengatakan kepadanya bahwa dosanya tidak dapat diampuni. Ketika Jair masih muda dan menggunakan narkoba, ia telah membunuh seorang pria. Itu adalah pembunuhan balas dendam. Pria itu telah membunuh saudara laki-laki Jair. Sekarang Jair berumur 32 tahun, dan ia merindukan pengampunan dari Tuhan.
Jair datang ke gereja terapung itu tanpa harapan dan pengampunan. Tetapi malam itu, ia mendengar bahwa Allah dapat mengampuni dosa apa pun.
Jair kembali pada malam berikutnya dan malam berikutnya lagi untuk mendengarkan lebih banyak khotbah. Di akhir pertemuan, ia menyerahkan hatinya kepada Yesus dan dibaptis. la adalah seorang yang telah diampuni dan ditebus.
Maria tidak ingin mengunjungi gereja terapung, tetapi suaminya datang ke setiap pertemuan. Saat pertemuan terakhir, sang suami memutuskan untuk dibaptis.
Saat itulah Maria memutuskan untuk pergi ke gereja terapung. la menghadiri pertemuan terakhir.
Keesokan harinya, ketika Pendeta Cassi memimpin acara baptisan, Maria menyatakan bahwa suaminya hanya dapat dibaptis jika dia dibaptis bersamanya.
Pendeta Cassi tidak yakin apa yang harus dilakukan. Jadi, ia berdoa dan akhirnya membaptis Maria dan suaminya. Setelah itu, ia memasukkan Maria ke dalam program pemuridan yang diikuti oleh semua anggota baru.
Melalui program tersebut, Maria mempelajari kebenaran Alkitab yang ia tidak dapatkan dari pertemuan-pertemuan yang lalu. Kini, Maria dan suaminya adalah anggota gereja yang setia dan aktif di desa terpencil mereka di Amazon.
Seorang wanita berusia 38 tahun bernama Geiciane mendatangi Pendeta Cassi setelah sebuah pertemuan.
"Sewaktu saya masih kecil, saya biasa pergi ke gereja," katanya. "Saat remaja, saya meninggalkan gereja. Namun malam ini, saya memutuskan untuk kembali ke gereja."
Melalui gereja terapung, Tuhan telah menerima jiwa lain untuk Kerajaan-Nya.
Paulo tidak pernah meninggalkan gereja. la tidak pernah pergi ke gereja sejak awal.
Pria berusia 60 tahun itu juga melarang istrinya pergi ke gereja, tetapi istrinya tetap pergi keluar rumah. Saat kembali ke rumah, istrinya selalu bertengkar hebat dengan Paulo. Dia pikir bahwa suaminya tidak akan pernah pergi ke gereja.
Ketika Pendeta Cassi dan timnya tiba, mereka tidak mengatakan apa-apa tentang gereja. Sebaliknya, mereka berbicara tentang kehidupannya sehari-hari dan minatnya, termasuk memancing. Mereka kemudian mengirimkan seorang tukang cukur ke rumahnya karena ia perlu potong rambut. la tinggal di atas bukit dan sulit baginya untuk turun ke bawah.
Pada hari rambutnya dipotong, ia memutuskan untuk pergi ke gereja terapung. Di atas kapal, ia memeluk Pendeta Cassi dan anggota tim lainnya. "Siapa kalian?" tanyanya. "Kalian bahkan khawatir dengan jumlah rambut di kepalaku."
Paulo menghadiri sisa pertemuan dan dibaptis bersama seluruh keluarganya.
Pendeta Cassi memuji Tuhan atas setiap jiwa yang diterima melalui gereja terapung tersebut.
"Setiap orang memiliki kisahnya sendiri," katanya. "Tuhan telah mengirimkan orang-orang yang istimewa kepada kita, dan Dia memimpin dengan cara-Nya yang istimewa."
Gereja terapung ini memberikan harapan kepada orang-orang di Amazon setelah diakuisisi dengan bantuan Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2016, yang juga dikenal sebagai Persembahan Proyek Misi Triwulanan. Terima kasih telah mendukung proyek Sabat Ketiga Belas triwulan ini di Brazil dan Chili melalui doa dan sumbangan Anda. Bersama-sama, kita dapat berbagi harapan akan kedatangan Yesus yang segera.