KESETIAAN TERTINGGI: BERIBADAH DI ZONA PERANG

Untuk Pelajaran Pekan Ini Bacalah: Yos. 5: 1–7; Kel. 12: 6; 1 Kor. 5: 7; Yos. 8: 30-35; Ul. 8: 11, 14; Ibr. 9: 11, 12.

AYAT HAFALAN: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6: 33).

Pekan ini kita akan melihat beberapa momen penting selama kehadiran Israel di Tanah Perjanjian, ketika Israel membaktikan diri mereka kepada Tuhan, terkadang dalam menghadapi bahaya yang akan datang. Yosua mengambil keputusan yang tampaknya tidak masuk akal untuk menyunat orang Israel di wilayah musuh (Yos. 5: 1–9); merayakan Paskah di tengah-tengah bahaya yang mengancam (Yos. 5: 10-12); membangun mazbah dan menyembah Tuhan ketika penaklukan sedang berlangsung (Yos. 8: 30-35); dan mendirikan Kemah Suci Tuhan ketika tujuh suku Israel belum menerima tanah pusaka (Yos. 18: 1, 2).

Dalam kesibukan kita, kita cenderung memberi perhatian pada hal-hal mendesak yang dihadapi oleh kehidupan. Seringkali kita lalai untuk menyediakan waktu yang berkualitas untuk memperbarui komitmen kita kepada Tuhan dan berhenti sejenak untuk mengucap syukur atas apa yang telah dan akan terus Dia lakukan bagi kita. Ibadah pagi dan malam, serta mazbah keluarga, tampaknya tidak begitu penting dalam kehidupan kita yang penuh dengan tuntutan, didorong oleh kenyamanan, dan berorientasi pada pencapaian. Namun, jauh di dalam hati kita, kita semua tahu bahwa saat-saat yang dihabiskan bersama dengan Tuhan dan orang-orang yang kita cintai adalah investasi terbaik dari waktu kita yang terbatas.