Triwulan 4 Pelajaran 7, 2025.
Mengapa penting bahwa Yosua memilih untuk merayakan Paskah meskipun ada tugas yang mendesak dan besar untuk merebut Tanah Perjanjian? Bacalah Yos. 5: 10; Kel. 12: 6; Im. 23: 5; Bil. 28: 16; Ul. 16: 4, 6.
Kegiatan penting kedua yang mendahului penaklukan adalah perayaan Paskah. Perayaan ini dilakukan pada malam hari di hari keempat belas bulan itu, sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Tuhan. Makna simbolis dari perayaan Paskah mendapat penekanan khusus: peristiwa-peristiwa dalam kitab Yosua mencerminkan peristiwa Keluaran. Paskah mengingatkan kita pada malam tulah kesepuluh (Kel. 12), ketika malaikat Tuhan membunuh semua anak sulung di Mesir dan melindungi orang Israel. Hal ini diikuti dengan Keluaran dari Mesir, penyeberangan Laut Teberau, dan perjalanan melalui padang gurun.
Sebaliknya, kisah generasi kedua dimulai di padang gurun, berlanjut dengan penyeberangan Sungai Yordan, melaksanakan sunat dan perayaan Paskah, menuju saat-saat penting ketika campur tangan Tuhan yang ajaib lainnya diharapkan untuk melawan musuh-musuh Israel, yaitu penduduk Kanaan. Bersama dengan semua peristiwa sebelumnya, perayaan Paskah menandai dimulainya era baru dalam sejarah Israel.
Selain itu, melalui simbol anak domba yang dikorbankan, Hari Raya Paskah menunjuk kembali kepada penebusan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Tetapi juga menunjuk ke depan kepada penggenapan pelambangan di dalam Anak Domba Allah (Yoh. 1: 29, 36; 1 Kor. 5: 7; 1 Ptr. 1: 18, 19), yang telah menebus kita dari belenggu dosa. Pada Perjamuan Malam, sebelum mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang paling agung, Yesus mengubah Paskah menjadi peringatan akan kematian-Nya (Mat. 26: 26–29, 1 Kor. 11: 23–26).
Namun, Paskah dan Perjamuan Tuhan menandakan sebuah realitas yang bahkan lebih mulia: yaitu bahwa umat tebusan akan menyeberang ke Kanaan surgawi. Yohanes penerima wahyu menggambarkan peristiwa kegenapan “penyeberangan" ini sebagai kelompok 144.000 yang berjalan di atas lautan kaca, kegenapan Laut Merah dan Sungai Yordan, di hadapan takhta Allah (Why. 4: 6; Why. 7: 9,10) dan merayakan kegenapan Paskah dan Perjamuan Kudus pada perjamuan kawin Anak Domba (Mat. 26: 29; Why. 19: 9).
Apakah cara-cara yang dapat kita lakukan, bahkan ketika kita tidak sedang merayakan Perjamuan Kudus, agar realitas Salib selalu ada di hadapan kita?
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat