Triwulan 3 Pelajaran 8, 2025. 


Download Powerpoint




Rabu, 20 Agustus 2025.

Fungsi-Fungsi yang Berbeda dari Hukum Allah


Hukum Allah mengungkapkan karakter Allah, siapa Dia. Sebagaimana Allah itu kudus, benar, dan baik, demikian pula hukum-Nya. Paulus menegaskan: "Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik" (Rm. 7: 12).

Dalam Alkitab, hukum Allah dipandang dalam sudut pandang yang sangat positif (Mat. 5: 17, 18; Yoh. 14: 15; 1 Kor. 7: 19). Seseorang dapat menciptakan puisi tentang hukum (seperti Mazmur 119), bernyanyi tentang hukum (Mazmur 19), dan merenungkannya siang dan malam (Mzm. 1: 2; Yos. 1: 8). Hukum Allah membantu menjauhkan seseorang dari kejahatan dan memberikan hikmat, pengertian, kesehatan, kemakmuran, dan kedamaian (Ul. 4: 1-6; Ams. 2-3).

1. Hukum Allah seperti pagar yang menciptakan ruang bebas yang luas bagi kehidupan dan memperingatkan bahwa, di luar titik tertentu-bahaya, masalah, komplikasi, dan bahkan kematian menanti (Kej. 2: 16, 17; Yakobus 2: 12).
2. Hukum juga merupakan rambu-rambu yang menunjuk kepada Yesus yang mengampuni dosa-dosa kita dan mengubah hidup kita (2 Kor. 5: 17, 1 Yoh. 1: 7-9). Dengan demikian, hukum ini menuntun kita sebagai seorang paidagogos, seorang penjaga/pelindung, kepada Kristus (Gal. 3: 24).

Bacalah Yakobus 1: 23-25. Apakah yang dikatakannya, dan bagaimanakah kata-kata ini menolong kita untuk menyadari fungsi dan pentingnya hukum Allah, meskipun hukum itu tidak dapat menyelamatkan kita?

Cermin bisa memperlihatkan cacat Anda, ya. Tetapi tidak ada apa pun di dalam cermin yang dapat menyembuhkannya. Cermin menunjukkan masalah tetapi tidak menawarkan solusi untuk masalah tersebut. Sama halnya dengan hukum Allah. Mencoba untuk dibenarkan di hadapan Allah dengan menaati hukum Taurat sama saja dengan menatap cermin dengan harapan, cepat atau lambat, cermin itu akan menghilangkan cacat Anda.

Karena keselamatan adalah melalui iman dan bukan melalui perbuatan―termasuk perbuatan hukum Taurat-beberapa orang Kristen menyatakan bahwa hukum Taurat telah ditiadakan, dan kita tidak perlu lagi menaatinya. Tentu saja, mengingat hukum itu sendiri adalah yang menjelaskan tentang dosa-"justru oleh Hukum Taurat aku telah mengenal dosa" (Rm. 7: 7)—pernyataan ini adalah sebuah penafsiran yang keliru tentang hubungan hukum Taurat dengan Injil. Keberadaan hukum Taurat adalah alasan mengapa kita membutuhkan Injil.

Seberapa sukseskah Anda dalam upaya Anda untuk menaati hukum Allah? Cukup berhasil untuk mendasarkan keselamatan Anda di atasnya? Jika tidak, mengapa Anda membutuhkan Injil?



Pergi Ke Pelajaran:

Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat


Penuntun Guru

Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp