Triwulan 3 Pelajaran 3, 2025. 


Download Powerpoint




Selasa, 15 Juli 2025.

"Aku" yang Ilahi


Musa yang malang! Pertama-tama ia dicaci maki oleh Firaun, dan sekarang bangsanya sendiri mengutuknya.

Karena itu, Musa menyampaikan keluhannya kepada Tuhan. Dalam kepahitan dan kekecewaannya terhadap kondisi bangsa Israel yang semakin memburuk, dia bertanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali" (Kel. 5: 22, 23). Ketidakpuasan Musa terhadap Tuhan terlihat jelas dan, mengingat situasinya, dapat dimengerti. Namun, tanggapan Tuhan sangat kuat. Dia akan bertindak, dan dengan sangat tegas. "Sekarang kamu akan melihat apa yang akan Kulakukan terhadap Firaun" (Kel. 6: 1).

Bacalah Keluaran 5: 22-6: 8. Apakah respons Allah kepada Musa, dan kebenaran teologis penting apakah yang dinyatakan di sini?

Allah tidak lagi hanya akan berbicara; Dia sekarang akan turun tangan dengan penuh kuasa demi umat-Nya. Dia mengingatkan Musa akan beberapa fakta penting: (1) Akulah TUHAN; (2) Aku menampakkan diri kepada para bapa leluhur; (3) Aku meneguhkan perjanjian-Ku dengan mereka; (4) Aku telah berjanji untuk memberikan Tanah Kanaan kepada mereka; (5) Aku telah mendengar rintihan orang Israel; dan (6) Aku mengingat perjanjian-Ku untuk memberikan Tanah Perjanjian kepadamu.

Perhatikan pengulangan kata “Aku" yang Ilahi. Aku, TUHAN, Allahmu, telah melakukan ini dan itu, maka engkau boleh percaya bahwa Aku akan melakukan kepadamu apa yang telah Kujanjikan.

Tuhan sekarang dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Dia akan melakukan empat hal besar bagi Israel karena Dia adalah Tuhan yang hidup: (1) "Aku akan membawa kamu keluar dari bawah kuk orang Mesir;" (2) "Aku akan membebaskanmu dari menjadi budak mereka;" (3) "Aku akan menebusmu dengan tangan yang terulur dan dengan tindakan penghakiman yang dahsyat;" dan (4) "Aku akan mengambil kamu sebagai umat-Ku sendiri, dan Aku akan menjadi Allahmu” (Kel. 6: 6, 7).

Keempat tindakan Ilahi ini mengamankan dan membangun kembali hubungan-Nya dengan umat-Nya. Allah adalah Subjek dari semua kegiatan ini, dan bangsa Israel adalah penerima dari semua manfaat dan kasih karunia ini. Allah menawarkan semua karunia ini secara cuma-cuma, berdasarkan kasih; Dia melakukannya dulu, kepada mereka, dan Dia melakukannya sekarang, bagi kita juga.

Siapa sajakah tokoh-tokoh Alkitab yang pernah berseru dengan keluhan di hadapan Allah-dan dengan alasan yang baik? Mengapa tidak apa-apa, kadang-kadang, untuk mencurahkan isi hati Anda kepada Allah dan bahkan mengeluh tentang situasi Anda? Namun, mengapa Anda harus selalu melakukannya dengan iman dan kepercayaan?



Pergi Ke Pelajaran:

Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat


Penuntun Guru

Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp