Triwulan 3 Pelajaran 3, 2025.
Mengikuti perintah Tuhan, Musa pergi ke Firaun untuk memulai proses di mana dia, Musa, akan "membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir" (Kel. 3: 10).
Apakah tanggapan Firaun terhadap permintaan Tuhan, "Biarkanlah umat-Ku pergi" (lihat Kel. 5: 1, 2), dan signifikansi apakah yang dapat ditemukan dalam tanggapan ini?
"Siapakah Tuhan itu?" Firaun menyatakan hal itu, bukan karena keinginan untuk mengenal-Nya, melainkan sebagai tindakan pembangkangan atau bahkan penyangkalan terhadap Tuhan yang ia akui tidak dikenalnya.
"Tidak kenal aku TUHAN itu”, katanya, hampir seperti membual.
Berapa banyak orang di sepanjang sejarah yang telah mengatakan hal yang sama? Sungguh tragis karena, seperti yang dikatakan Yesus sendiri, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yoh. 17: 3).
Mesir, dengan Firaun sebagai raja, adalah simbol dari kekuatan yang menyangkal kehadiran dan otoritas Allah. Ini adalah entitas yang berdiri berlawanan dengan Allah, Firman-Nya, dan umat-Nya.
Pernyataan Firaun selanjutnya bahwa "Aku tidak akan membiarkan orang Israel pergi❞ semakin menyingkapkan pemberontakan terhadap Allah yang hidup, yang selanjutnya menjadikan Mesir sebagai simbol, bukan hanya untuk penyangkalan terhadap Allah, tetapi juga untuk sebuah sistem yang berperang melawan Dia.
Tidak heran jika banyak orang melihat sikap yang sama, ribuan tahun kemudian, dalam Revolusi Prancis (lihat juga Yes. 30: 1-3 dan Why. 11: 8). Firaun mengira bahwa dia adalah dewa atau anak dewa-sebuah referensi luas untuk kepercayaan pada kekuasaan, kekuatan, dan kecerdasan tertinggi seseorang. "Dari semua bangsa yang dinyatakan dalam sejarah Alkitab, Mesirlah yang paling berani menyangkal adanya Allah yang hidup, dan menolak perintah-perintah-Nya. Tidak ada raja yang pernah berani secara terbuka menentang dan menghujat kekuasaan surga selain raja Mesir. Pada waktu pekabaran dibawa oleh Musa kepadanya dalam nama Tuhan, Firaun dengan sombongnya menjawab, "Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi. Tidak kenal aku Tuhan itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi "(Kel. 5: 2). Inilah ateisme. Dan bangsa yang dilambangkan oleh Mesir akan mengucapkan penyangkalan yang sama terhadap Allah yang hidup, dan akan menyatakan roh tidak percaya dan pembangkangan yang serupa"-Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 281.
Jika seseorang bertanya, Apakah Anda mengenal Tuhan? Bagaimanakah Anda akan menjawabnya? Jika Ya, menurut Anda, seperti apakah Dia, dan mengapa?
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat