Triwulan 3 Pelajaran 2, 2025.
Bacalah Keluaran 4: 1-17. Tanda-tanda apakah yang Allah berikan kepada Musa untuk dilakukan untuk memperkuat posisinya sebagai utusan Allah?
Musa kembali mencoba untuk menghindar dari tugas yang Allah minta darinya (lihat Keluaran 3: 11). Dia tidak ingin pergi ke Mesir dan berhadapan dengan Firaun. Lagi pula, dia telah gagal ketika dia sebelumnya mencoba, sendirian, untuk menolong orang Ibrani. Selain itu, bangsanya sendiri tidak percaya dan tidak menerima dia sebagai pemimpin mereka. Itulah sebabnya ia merumuskan keberatan ketiga: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku" (Kel. 4: 1)? Ini bukanlah sebuah pertanyaan untuk mempelajari sesuatu yang baru; ini adalah sebuah upaya untuk mengatakan “Tidak" pada tanggung jawab yang Allah minta untuk dilakukannya.
Dua tanda ajaib diberikan kepada Musa untuk ditampilkan di hadapan para tua-tua Israel dan, kemudian, di hadapan Firaun: (1) tongkatnya berubah menjadi ular dan kemudian kembali menjadi tongkat, dan (2) tangannya menjadi sakit kusta tetapi kemudian sembuh seketika. Kedua mukjizat ini seharusnya meyakinkan para penatua bahwa Allah sedang bekerja bagi mereka. Tetapi jika tidak, mukjizat ketiga, yaitu mengubah air menjadi darah, ditambahkan (Kel. 4: 8, 9).
Meskipun Allah memberikan mukjizat-mukjizat yang luar biasa kepada Musa, ia masih mengungkapkan alasan lain, yaitu alasan keempat: ia bukan seorang pembicara yang baik.
Bacalah Keluaran 4: 10-18. Bagaimanakah Tuhan merespons Musa, dan pelajaran apakah yang dapat kita ambil dari hal itu untuk diri kita sendiri, dalam situasi apa pun yang kita yakini bahwa Tuhan memanggil kita?
Empat alasan ini menunjukkan keengganan Musa untuk mengikuti panggilan Tuhan. Dengan alasan yang “masuk akal”, ia menutupi keengganannya untuk pergi. Tiga alasan pertama berupa pertanyaan: (1) Siapakah aku? (2) Siapakah Engkau? dan (3) Bagaimana jika mereka tidak memercayaiku? Dan (4) keberatan keempat adalah pernyataan: "Aku tidak fasih berbicara." Tuhan bereaksi terhadap semua keberatan itu dan memberikan solusi yang ampuh. Terhadap semua alasan ini, Allah memberikan banyak janji yang menggembirakan.
Kemudian Musa menyampaikan permohonan kelima dan terakhirnya dan langsung meminta: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus" (Kel. 4: 13). Sebagai jawabannya, Tuhan memberitahukan kepadanya bahwa Dia telah mengutus saudaranya, Harun, untuk menemuinya sebagai dukungan. Akhirnya, Musa diam-diam mengalah dan meminta restu kepada Yitro sebelum berangkat ke Mesir.
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat