Triwulan 3 Pelajaran 2, 2025.
Bacalah tulisan Ellen G. White, "Musa," dalam buku Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 282-297.
Panggilan dramatis di semak yang terbakar mungkin merupakan pengalaman yang paling transformatif dalam hidup Musa. Semua titik tertinggi lainnya dalam hidupnya bergantung pada tanggapannya yang positif dan taat kepada Allah yang menugaskannya untuk memimpin bangsa Ibrani keluar dari Mesir dan menuju Tanah Perjanjian.
Tentu, kita tahu sekarang bagaimana hasilnya. Tetapi, coba tempatkan diri Anda pada posisi Musa pada saat semak terbakar. Dia telah melarikan diri dari Mesir untuk menyelamatkan diri. Sebuah generasi baru bangsa Ibrani telah muncul selama 40 tahun, banyak di antaranya yang mungkin hanya mengetahui sedikit tentang Musa, atau bahkan mungkin apa yang mereka dengar tentang dia salah, disaring melalui cerita-cerita yang lama-kelamaan terdistorsi. Namun sekarang, dia dipanggil oleh Tuhan untuk memimpin orang-orang yang sama dari sebuah bangsa yang kuat? Tidak heran jika pada awalnya ia merasa enggan!
Ya, ini adalah tugas yang sangat berat, tetapi bayangkan apa yang akan ia lewatkan jika ia memberikan jawaban "Tidak" kepada Tuhan. Dia mungkin akan menghilang begitu saja dalam sejarah, bukannya-melalui kuasa Allah yang bekerja di dalam dirinya―secara harfiah membuat sejarah dan menjadi salah satu orang yang paling besar dan paling berpengaruh, bukan hanya di dalam Alkitab, tetapi juga di dalam dunia ini.
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:
1. Dalam tahun-tahun yang tenang yang dihabiskan di padang gurun, Musa melakukan apa yang Allah panggil untuk dia lakukan: dia adalah seorang kepala keluarga, merawat domba-domba, dan menulis dua kitab Alkitab di bawah ilham Allah sebelum dia dipanggil untuk menjadi seorang pemimpin umat Allah yang hebat. Apakah yang diajarkan oleh pengalaman Musa kepada kita tentang tugas-tugas kita dalam kehidupan?
2. Orang bisa saja berargumen bahwa, di permukaan, alasan Musa cukup masuk akal, bukan? Mengapa orang-orang harus mempercayai saya? Siapakah saya untuk memulai? Saya tidak bisa berbicara dengan baik. Apakah yang seharusnya disampaikan oleh kisah ini kepada kita tentang bagaimana belajar untuk percaya bahwa Allah dapat memampukan kita untuk melakukan apa yang Dia panggil untuk kita lakukan?
3. Kita akan membahas lebih lanjut tentang poin yang dibuat dalam pelajaran hari Minggu tentang kepenulisan Musa atas kitab Kejadian dan betapa pentingnya karya tersebut untuk memahami sejarah suci dan rencana keselamatan. Mengapa kita harus melawan setiap upaya (dan ada banyak upaya) untuk melemahkan otoritas kitab ini, khususnya dengan menyangkal historisitas, khususnya 11 pasal pertama?
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat