SUAMI DAN ISTRI: BERSAMA DISALIB.

Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Ef. 5:21–33; Flp. 2:3, 4; Yeh. 16:1–14; 2 Kor. 11:1–4; Kej. 2:15–25.

AYAT HAFALAN: "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela" (Efesus 5:25-27).

Dalam Efesus 5:21-33, Paulus membangun gagasan tentang saling merendahkan diri antar sesama orang percaya (Ef. 5:21), dia kemudian menawarkan diri antar sesama orang percaya (Ef. 5:22-24) dan para suami (Ef. 5:25-32); dan dia mengakhiri dengan inti sari dari instruksi kepada keduanya (Ef. 5:33).

Dalam nasihat ini, pelajar Alkitab dewasa ini dapat mendengar Kristus membahas hubungan antara manusia. Kita diposisikan untuk melakukannya ketika kita memahami Efesus 5:21-6:9 sebagai cara Paulus untuk mewujudkan tema besar surat itu, persatuan, tetapi sekarang untuk rumah tangga Kristen. Sementara dia memberikan kritik yang kuat terhadap susunan sosial yang cacat dari kemanusiaan lama (baca Ef. 4:22), dia juga melihat penciptaan kemanusiaan baru (baca Ef. 2:15) yang tertanam dalam kemanusiaan yang lebih luas dengan struktur sosialnya yang cacat. Dari dalam susunan ini, orang percaya menunjukkan bahwa kuasa baru, Roh Kudus (Ef. 2:22; Ef. 3:16; Ef. 5:18-21; Ef. 6:17, 18) dan etika baru yang berpola pada Kristus (Ef. 4:13, 15, 20-24, 32; Ef. 5:2, 10, 17, 21-33) telah dilepaskan, yang menunjuk pada penggenapan akhir dari rencana Allah bagi umat-Nya dan dunia.