Triwulan 2 Pelajaran 6, 2025. 


Download Powerpoint




Rabu, 7 Mei 2025.

Yesus di Bait Suci


Ada ketegangan di seluruh kisah keselamatan. Tuhan ingin memulihkan persekutuan yang pernah kita nikmati dengan Dia dan rindu untuk mendekat kepada kita. Tetapi membawa orang berdosa ke hadapan-Nya akan menghancurkan mereka. "Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan;" tulis Daud, "orang jahat takkan menumpang pada-Mu" (Mzm. 5: 5). Pada saat yang sama, Daud juga menulis, "Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau" (Mzm. 5: 8).

Bacalah Hagai 2: 7-9. Saat Bait Suci kedua sedang dibangun, Nabi Hagai membuat janji yang mencengangkan: Bait Suci yang baru akan lebih mulia dari yang sebelumnya. Apakah yang dimaksud dengan nubuatan itu?

Ketika Bait Suci pertama didedikasikan oleh Salomo, kemuliaan Shekinah--hadirat Tuhan yang telah menemani bani Israel dalam perjalanan ke Kanaan memenuhi Bait Suci, sehingga para imam tidak dapat tinggal untuk menyelesaikan pekerjaan pelayanan mereka (1 Raj. 8: 10, 11). Ketika Bait Suci kedua didedikasikan, tabut perjanjian, yang melambangkan takhta Allah, hilang karena Yeremia telah menyembunyikannya. Kehadiran Tuhan secara harfiah memang tidak memenuhi Bait Suci kali ini. Itu memilukan. Bagaimana mungkin janji Hagai bisa menjadi kenyataan?

Di Bait Suci kedualah, Yesus, penjelmaan Tuhan, menampakkan diri secara Pribadi, dalam daging dan darah. Tuhan sendiri telah melangkah keluar dari balik tabir untuk menjadi salah satu dari kita dan bergabung dengan kita di dunia yang hancur ini. Karena Anak Allah sekarang adalah Anak manusia, kita dapat melihat wajah-Nya, mendengar suara-Nya, dan menyaksikan, misalnya, ketika Dia menyentuh seorang penderita kusta yang najis dan menyembuhkannya (Mat. 8: 3). Gantinya membawa kita lebih dekat ke dalam arah-Nya, Tuhan membawa kita lebih dekat kepada-Nya dengan bergerak masuk ke arah kita. Dia turun, secara pribadi, kepada kita. Tidak heran Alkitab berkata tentang Yesus: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"-yang berarti: Allah menyertai kita" (Mat. 1: 23). Pikirkan tentang apa artinya ini: Pencipta alam semesta merendahkan diri tidak hanya untuk hidup di antara kita tetapi juga mati untuk kita.

Salib sejauh ini merupakan manifestasi terbesar dari kasih Tuhan. Apakah cara lain untuk kita dapat melihat dan mengalami realitas kasih Tuhan?



Pergi Ke Pelajaran:

Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat


Penuntun Guru

Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp