Triwulan 1 Pelajaran 12, 2025. 


Download Powerpoint




Rabu, 19 Maret 2025.

Dipanggil untuk Menegakkan Keadilan


Para nabi dalam Kitab Suci terus-menerus menyoroti panggilan Allah untuk keadilan dalam masyarakat. Berulang kali, Kifab Suci tidak segan-segan menyoroti isu-isu ketidakadilan dan penindasan. Memang benar, panggilan bagi Allah untuk memberikan penghakiman itu sendiri merupakan panggilan bagi Allah untuk menegakkan keadilan.

Misalnya, Nabi Yesaya tidak berbasa-basi mengenai ketidakadilan yang terjadi di Israel pada zaman itu. Kata-kata dan seruannya untuk keadilan seharusnya bergema dengan jelas di telinga kita saat ini. "Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!" (Yes. 1: 17). Lebih lanjut, ia menyatakan "celaka" terhadap mereka yang "menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil" dan "menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan" (Yes. 10: 1, 2), sambil memperingatkan: "Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh? Kepada siapakah kamu hendak lari minta tolong, dan di manakah hendak kamu tinggalkan kekayaanmu?" (Yes. 10: 3).

Demikian pula Nabi Yeremia menyampaikan pekabaran dari Allah: "Celakalah dia yang membangun istananya berdasarkan ketidakadilan dan anjungnya berdasarkan kelaliman, yang mempekerjakan sesamanya dengan cuma-cuma dan tidak memberikan upahnya kepadanya....Tidakkah ayahmu makan minum juga dan beroleh kenikmatan? Tetapi ia melakukan keadilan dan kebenaran maka semuanya baik-baik saja dengannya. Serta mengadili perkara orang sengsara dan orang miskin dengan adil. Bukankah itu namanya mengenal Aku? demikianlah firman TUHAN" (Yer. 22: 13, 15, 16).

Bacalah Matius 23: 23-30. Apakah yang Yesus ajarkan di sini mengenai hal yang terpenting? Menurut Anda apa yang Dia maksudkan ketika Dia merujuk pada "hal yang terpenting"?

Jangan ada yang berpikir bahwa ketidakadilan hanya menjadi perhatian para nabi Perjanjian Lama, kita dapat melihat dengan jelas di sini dan di tempat lain dalam pelayanan Yesus bahwa hal ini merupakan perhatian utama Kristus sendiri. Seperti yang Dia katakan: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan" (Mat. 23: 23). Di ayat paralelnya dalam Injil Lukas, Yesus menyesali bahwa mereka "mengabaikan keadilan dan kasih Allah" (Luk. 11: 42)

Jika Anda memusatkan perhatian pada "hal-hal yang terpenting" saat ini, akan seperti apa jadinya jika dibandingkan dengan kalau kita memusatkan perhatian pada "persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan"?



Pergi Ke Pelajaran:

Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat


Penuntun Guru

Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp