Triwulan 1 Pelajaran 12, 2025.
Kitab Suci menyatakan bahwa Allah menyukai keadilan dan membenci kejahatan (misalnya, Mzm. 33: 5; Yes. 61: 8), dan Dia sangat prihatin terhadap ketidakadilan, yang menimbulkan kemarahan yang wajar bagi semua orang yang menjadi korban ketidakadilan. Sepanjang Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Allah secara konsisten berbelaskasihan kepada mereka yang tertindas dan tertekan sembari mengungkapkan kemarahan yang wajar terhadap para korban dan penindas.
Bacalah Mazmur 82. Bagaimanakah mazmur ini mengungkapkan perhatian Allah terhadap keadilan di dunia ini? Apakah maknanya bagi kita saat ini?
Seperti yang dipahami oleh banyak komentator, pasal ini mengecam baik penguasa duniawi yang bertanggung jawab atas ketidakadilan dalam masyarakat dan juga merujuk pada saat Allah menghakimi penguasa di udara ("ilah-ilah") yang ada di balik hakim dan penguasa duniawi yang bobrok (tentu saja kuasa iblis). Secara spesifik, para penguasa ditanya, "Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik?" (Mzm. 82: 2).
Lebih lanjut, mereka dituntut: "Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik" (Mzm. 82: 3, 4). Di sini dan di tempat lain, para nabi Perjanjian Lama mengemukakan seruan tegas akan keadilan. Hal ini bukanlah persoalan sepele dalam Kitab Suci; ini merupakan inti dari pekabaran para nabi di seluruh Perjanjian Lama dan apa yang Yesus katakan saat berada di dunia sebagai manusia.
Bukan rahasia lagi apa yang Allah inginkan dan tuntut dari mereka yang mengaku mengasihi dan menaati-Nya. Ia merinci dengan sangat jelas dalam Mikha 6: 8 (dan dalam ayat serupa di tempat lain): "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Pandangan ini bergema di seluruh Kitab Suci. Misalnya, Yesus berkata: "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi " (Yoh. 13: 35; bandingkan dengan 1 Yoh. 4: 8- 16).
Akan seperti apa jadinya keluarga dan gereja kita jika kita berfokus pada Mikha 6: 8 dan dengan sengaja menerapkannya dalam perkataan dan perbuatan? Dalam konteks apa pun Anda berada, bagaimanakah penerapan prinsip-prinsip ini dapat diwujudkan dengan lebih baik?
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat