Triwulan 1 Pelajaran 1, 2025.
Allah tidak hanya bertanya kepada kita, "Apakah engkau mengasihi Aku," tetapi Allah sendiri mengasihi setiap orang, dan Ia melakukannya dengan sukarela. Tentulah, Dia dengan rela mengasihi Anda, saya, dan setiap orang lebih dari yang dapat kita bayangkan. Dan kita mengetahui kasih ini melalui cara Dia bertindak dalam sejarah umat-Nya.
Bacalah Keluaran 33: 15-22 dan pikirkan konteksnya serta latar belakang munculnya ayat-ayat ini. Apakah yang diungkapkan ayat ini, khususnya ayat 19, tentang kehendak dan kasih Allah?
Semua tampaknya hilang. Tidak lama setelah penyelamatan luar biasa yang Allah buat atas umat-Nya dari perbudakan di Mesir, bangsa Israel memberontak melawan Allah dan menyembah anak lembu emas. Ketika Musa turun dari gunung, dia melihat apa yang telah mereka lakukan, dan dia melemparkan loh-loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah dan menghancurkannya. Meskipun umat telah kehilangan semua hak atas berkat dan keistimewaan perjanjian yang telah Allah anugerahkan secara cuma-cuma kepada mereka, namun, Allah secara sukarela memilih untuk terus bersama mereka dalam hubungan perjanjian meskipun mereka tidak layak menerima berkat-berkat perjanjian.
Kata-kata dalam Keluaran 33: 19, "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani", sering disalah artikan sebagai Allah secara sewenang-wenang memilih untuk berbelaskasihan dan murah hati pada sebagian orang, tetapi tidak pada yang lain. Namun, dalam konteksnya, Allah tidak menyatakan di sini bahwa Dia secara sewenang-wenang bermurah hati dan berbelaskasihan kepada sebagian orang dan tidak kepada yang lain. Bukan demikian cara kerja Allah, berbeda dengan beberapa teologi populer yang menyatakan bahwa Allah telah menakdirkan sebagian orang akan hilang dan menghadapi hukuman kekal.
Kalau begitu, apa yang Allah nyatakan di sini? Intinya, Allah sedang menyatakan bahwa, sebagai Pencipta dari segala sesuatu, Dia mempunyai hak dan wewenang untuk memberikan rahmat dan kasih sayang secara cuma-cuma bahkan kepada orang-orang yang paling tidak layak menerimanya. Dan Dia melakukan hal yang sama dalam situasi ini, bahkan setelah pemberontakan anak lembu emas, dengan memberikan belas kasihan kepada umat-Nya, Israel, meskipun mereka tidak layak menerimanya.
Ini adalah salah satu dari banyak contoh di mana Allah menyatakan kasih-Nya dan melakukannya melebihi harapan yang masuk akal. Kabar baik bagi kita semua, bukan?
Dengan cara apakah Allah terus menyingkapkan dan menyatakan kasihNya kepada Anda-bahkan melampaui ekspektasi yang masuk akal?
Pergi Ke Pelajaran:
Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat