Triwulan 1 Pelajaran 1, 2025. 


Download Powerpoint




Rabu, 1 Januari 2025.

Banyak yang Terpanggil, tetapi Sedikit yang Terpilih.


Allah tidak hanya mengasihi orang-orang atas kehendak-Nya sendiri, tetapi Dia juga mengajak mereka untuk membalas kasih-Nya. Bahwa Allah memberi mereka kemampuan untuk dengan bebas memilih apakah mereka akan menerima atau menolak kasih Allah terlihat jelas (antara lain) dalam perumpamaan Kristus tentang pesta pernikahan.

Bacalah Matius 22: 1-14. Apakah maksud dari perumpamaan ini?

Dalam perumpamaan Kristus tentang pesta pernikahan, seorang raja mengadakan pernikahan untuk putranya dan mengutus hamba-hambanya untuk "memanggil mereka yang diundang ke pesta pernikahan", tetapi "mereka tidak bersedia datang" (Mat. 22: 2, 3). Lebih dari satu kali raja mengutus hamba-hambanya untuk memanggil mereka, namun mereka mengabaikan panggilan tersebut dan, yang lebih buruk lagi, menangkap hamba-hambanya dan membunuh mereka (Mat. 22: 4- 6).

Belakangan, setelah berurusan dengan orang-orang yang telah membunuh beberapa hambanya, raja berkata kepada hamba-hambanya, "Perjamuan kawin sudah siap, tetapi mereka yang diundang tadi tidak layak. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan, dan undanglah siapa saja yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin" (Mat. 22: 8, 9). Setelah episode lain mengenai seorang pria yang tidak mengenakan pakaian pesta diusir, yang menandakan perlunya menerima pakaian pesta dari raja untuk menghadiri pesta pernikahan, Yesus menutup perumpamaan itu dengan ungkapan yang samar namun sangat bermakna, "banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih" (Mat. 22: 14).

Apakah artinya ini? Mereka yang akhirnya "terpilih", "orang-orang yang terpilih", adalah mereka yang telah menerima undangan Allah ke perjamuan kawin. Istilah yang diterjemahkan "memanggil" dan "mengundang" di seluruh perumpamaan ini adalah istilah Yunani kaleo (memanggil, mengundang), dan yang menentukan siapa yang pada akhirnya "terpilih" (eklektos) adalah apakah seseorang dengan sukarela menerima undangan tersebut.

Faktanya, Allah memanggil (yaitu mengundang) semua orang ke pesta pernikahan. Namun, siapa pun di antara kita bisa menolak kasih Allah. Kebebasan sangat penting untuk mengasihi. Allah tidak akan pernah memaksakan kasih-Nya kepada siapa pun. Sayangnya, kita bisa menolak hubungan kasih dengan Allah.

Orang-orang "yang terpilih" adalah mereka yang menerima undangan tersebut. Bagi yang mengasihi Allah, Allah telah menyiapkan hal-hal yang lebih indah dari apa pun yang dapat kita bayangkan. Sekali lagi, semuanya bermuara pada pertanyaan tentang kasih dan kebebasan yang melekat dalam kasih.

Bagaimanakah dengan kehidupan Anda yang menunjukkan bahwa Anda telah menerima undangan pernikahan dan datang dengan pakaian yang pantas?



Pergi Ke Pelajaran:

Sabtu · Minggu · Senin · Selasa · Rabu · Kamis · Jumat


Penuntun Guru

Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp