MENANGANI UTANG.

Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Ul. 28: 1, 2, 12; Mat. 6: 24; 1 Yoh. 2: 15; Ams. 22: 7; Ams. 6: 1-5; Ul. 15: 1-5.

AYAT HAFALAN: "Orang kaya menguasai orang miskin, yang berutang menjadi budak dari yang mengutangi" (Amsal 22: 7).

Satu definisi utang adalah "hidup hari ini atas apa yang engkau harapkan dapat peroleh di masa depan." Sekarang ini, utang tampaknya menjadi gaya hidup, tetapi hal itu tidak harus menjadi norma bagi orang-orang Kristen. Kitab Suci tidak mendorong berutang. Di dalam Kitab Suci ada sedikitnya 26 referensi tentang utang, dan semuanya negatif. Kitab Suci tidak mengatakan bahwa adalah dosa meminjam uang, tetapi Kitab Suci berbicara tentang akibat-akibat buruk dalam melakukannya. Ketika memperhatikan tuntutan-tuntutan keuangan, Paulus menasihati: "Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak. cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.... Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi" (Rm. 13: 7, 8).

Mengapakah utang hampir menjadi satu momok internasional pada hampir setiap tingkatan—perorangan, perusahaan, dan pemerintah? Setiap masyarakat paling sedikit memiliki utang dengan persentase kecil. Tetapi sekarang ini sebagian besar orang berutang, dan itu hampir tidak pernah menguntungkan mereka.

Pekan ini kita akan mempertimbangkan alasan-alasan berutang dan bagaimana menanganinya. Mungkin Anda tidak berutang, tetapi Anda dapat membagikan informasi berharga ini dengan keluarga dan teman-teman yang dapat memperoleh keuntungan dari hal ini.