Berita Misi Advent, 1 Juli 2023. 

Milanka, dari Montenegro.



Suatu Keajaiban Hidup.

Ibu pergi ke pemeriksaan medis secara teratur dalam enam bulan pertama kehamilannya di Montenegro. Dokter tidak melihat sesuatu yang luar biasa. Tetapi yang tidak diketahui oleh ibu dan dokter adalah bahwa Voya kecil mengalami cacat lahir 27 hari setelah pembuahan. Tulang belakangnya tidak berkembang dengan baik di punggung bawahnya. Dia memiliki lubang di punggungnya. Bagian dari sumsum tulang belakangnya menembus lubang, dan saraf itu dikelilingi oleh balon. Voya memiliki spina bifida. Perut ibu membesar, dan dia pergi ke dokter lain utnuk meminta bantuan. Dokter itu memberi tahu dia bahwa bayi itu memiliki balon berdiameter enam inci (15 centimeter) di punggungnya.

Ibu dirawat di rumah sakit. Dokter mengatakan terus terang prospek bayi itu tidak baik. Dia mengatakan bayinya akan mati atau cacat parah dan merekomendasikan kelahiran yang diinduksi untuk mengakhiri kehamilan dengan cepat.

Keesokan harinya, pada hari Jumat, dokter melakukan USG dan menemukan bahwa Voya tidak dapat menggerakkan kakinya. Dokter menyimpulkan bahwa kaki Voya tidak berfungsi.

Hari berikutnya adalah Sabat, hari istirahat, tetapi tidak untuk ibu. Dia menangis sepanjang hari. Malam itu, dia kelelahan dan tidur untuk pertama kalinya dalam tiga hari.

Pada hari Minggu, ibu bangun dan bertanya-tanya apakah itu semua hanya mimpi buruk. Kemudian dia ingat dan mulai menangis lagi.

Melalui air mata, dia berbicara kepada Tuhan.

“Tuhan, Engkau mahakuasa dan Tuhan yang agung,” katanya. “Engkau bisa melakukan segalanya. Engkau memberi kehidupan pada Voya. Engkau adalah Saksi atas semua yang terjadi. Jika Engkau memutuskan untuk mengambilnya, itu tidak akan mudah bagiku, tetapi aku akan menerimanya. Jika itu adalah kehendak-Mu, aku akan berdamai dengan itu. Tetapi jika Engkau serahkan dia kepadaku, tolong berikan dia sehat. Apa pun yang Engkau putuskan, aku akan menerimanya. Berada di sini saja dan jangan biarkan apa pun terjadi tanpa izin-Mu. Dalam nama Tuhan aku mohon kepada-Mu. Amin.”

Seusai berdoa, kedamaian memenuhi hati ibu. Dia tidak berdaya, dan satu-satunya harapannya adalah Tuhan. Dia percaya bahwa Tuhan akan melakukan yang terbaik. Tetapi menunggu adalah bagian tersulit.

Tuhan sudah mengirimkan secercah harapan pada hari Minggu sore itu. Dokter memperhatikan bahwa kandung kemih Voya sudah penuh. Itu adalah indikasi bahwa ada sesuatu yang berhasil. Anak-anak dengan punggung yang rusak biasanya memiliki kandung kemih yang kosong.

Setelah 10 hari dirumah sakit, Ibu pulang. Seolah-olah dokter itu berkata, “Biarkan dia pergi. Biarlah kehendak Tuhan yang jadi.”

Tak lama kemudian, ibu kembali ke rumah sakit. Dokter ingin melihat apakah kaki Voya bergerak. Ibu dan ayah berdoa sebelum mereka pergi, dan mereka berdoa sambil menunggu hasilnya.

Saat dokter melakukan Ultrasonografi, kaki Voya tetap diam. Lima menit berlalu. Sepuluh menit. Lima belas menit. Kakinya tetap diam, dan ibu serta ayah terus berdoa.

“Tuhan, tolong tunjukkan kepada kami kekuatan-Mu, sekali lagi,” doa ibu. “Hibur kami. Buat bayi itu menggerakkan kakinya.”

Setelah 20 menit, bayi mulai menggerakkan kedua kaki kanan dan kirinya. Ibu dan ayah sangat gembira! Mereka kembali ke rumah untuk menunggu tanggal 20 Maret, hari kelahiran bayi itu.

Dokter memperingatkan bahwa bayi itu akan lahir mati. Tetapi ibu tahu di dalam hatinya bahwa Tuhan telah memutuskan untuk memberikan kehidupan kepada Voya. Pada bulan menjelang tanggal persalinan, dia terus berdoa.

Tepat sebelum melahirkan, dia berdoa lagi. “Ya Tuhan, dalam beberapa menit, saya akan mengetahui apakah Engkau telah memutuskan untuk memberikan hidup atau mati kepada Voya. Sekali lagi aku memohon kepada-Mu untuk hidupnya. Tetapi bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi. Aku berterima kasih Kepada-Mu dalam nama Yesus, Amin!” Kelahiran terjadi sangat cepat. Tuhan memberi kekuatan pada Ibu.

Dia tersenyum kegirangan saat mendengar Voya menangis. Hidup tidak mudah bagi bocah itu. Dia menghabiskan sebagian besar masa keecilnya dengan dokter dan terapi fisik. Tetapi para dokter mengatakan bahwa dia adalah keajaiban yang hidup. Anak laki-laki kecil yang mereka pikir tidak memiliki kesempatan hidup sekarng menjadi remaja yang tinggi dan kuat yang suka berlari dan melompat.

“Tuhan melakukan keajaiban untuk Voya kami,” kata ibu, yang bernama Milanka. “Voya mengendarai sepeda dan bermain sepak bola tanpa masalah fisik.”

“Terima kasih kepada Tuhan untuk semua yang telah Dia lakukan untuk keluarga saya dan saya!” Hari ini Voya adalah siswa di sekolah menengah Advent Hari Ketujuh di Novi Sad, Serbia, yang dibuka dengan bantuan Persembahan Sabat Ketiga Belas yang dikumpulkan pada triwulan ketiga tahun 1997.

Persembahan Sabat Ketiga Belas yang diberikan orang-orang lebih dari 25 tahun yang lalu membantu Voya mendapatkan pendidikan Adent hari ini.




Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp