Bacaan Persembahan Advent, 4 November 2023.


Kanada: Sebuah Visi Pengharapan (Jemaat yang Buta).


Ayat Tema: “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20: 35)

Neena dan suaminya, Kevin, tinggal di apartemen bertingkat tinggi di Toronto, Kanada. Dalam banyak cara mereka hidup dengan kehidupan yang normal. Tetapi satu hal berbeda. Neena dan Kevin adalah tunanetra.

“Orang yang melihat tidak tahu bagaimana berhubungan dengan orang yang buta,” kata Kevin. “Seolah- olah kita tidak dekat dengan mereka. Saya ingin berkata kepada orang yang melihat untuk tolong berbicara kepada kami, untuk mengenali kami.”

Beberapa tahun yang lalu, Kevin dan Neena diminta untuk membantu mendirikan sebuah jemaat Advent untuk tunanetra. Tujuan dari gereja adalah menuntun orang buta kepada Yesus dan menyediakan penyembuhan emosional dan spiritual serta pengharapan melalui kasih karunia Allah yang ajaib.

Kelompok itu, sekarang dikenal sebagai Persekutuan Visi Pengharapan, dibentuk untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sekarang ini para pengunjung baru datang melalui pintu-pintu secara teratur sebab mereka tahu mereka akan disambut dan merasa aman di sini. Dengan gerejanya sendiri sekarang, Persekutuan Visi Pengharapan dapat membuka pintu dengan lebih banyak cara untuk menolong tunanetra.

“Ada banyak kaum tunanetra yang memerlukan tempat perlindungan dari tantangan-tantangan yang mereka hadapi setiap hari,” Neena menambahkan. “Saya ingin mereka merasa diterima dan dikasihi.”

Kebanyakan orang yang menghadiri gereja bukan orang Advent. Mereka datang karena mereka merasa aman di sana. Jemaat ini lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan rohani dari komunitas kita. Kita juga membantu mereka memenuhi beberapa dari kebutuhan fisik mereka. Pat, salah satu dari anggota pendiri, menyiapkan tas-tas makanan untuk para anggota untuk dibawa pulang. “Kebanyakan dari anggota kita tidak mampu membeli beberapa kebutuhan dasar hidup,” kata Pat. “Beberapa bergantung pada bank makanan, tetapi mereka selalu tidak mendapatkannya di sana. Jadi, kami mencoba membantu mereka mendapatkan apa yang mereka perlukan dan membawa keseimbangan bagi kehidupan mereka.”

PESAN: Yesus menjamah tunanetra dan tunarungu, menyembuhkan mereka dan memanggil mereka untuk mengikut Dia. Dia menginginkan kita melakukan hal yang sama. Allah meminta para pengikut-Nya mengembalikan persepuluhan mereka dan memberi persembahan tetap dan sistematis, disebut Janji, setiap kali itu dibayarkan. Kita memberi persembahan kepada Allah, bukan gereja, dan percaya kepada Allah untuk menggunakannya secara lokal, regional, dan internasional seperti yang Dia lihat cocok. Sebaliknya Dia berjanji menyediakan segala keperluan kita “menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya” (Flp. 4: 19) dan iman kita untuk menarik mereka yang belum mengenal Kristus menemukan jalan mereka ke kaki Yesus. Marilah kita memberi dengan sukarela dan memberkati dengan limpah.




Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp