Bacaan Persembahan Advent, 10 Juni 2023.
Ayat Tema: “Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa." (Amsal 27: 9)
Sehee dan keluarganya pindah ke luar kota dan ke pedesaan di Korea Selatan. Pada awalnya, Sehee merindukan teman-temannya di kota, namun segera ia mengalihkan pikiran dengan membantu ibunya bercocok tanam dan merawat kebun sayur mereka. Ia menyirami sayur-sayuran dan memetik rumput liar supaya memberi banyak ruang bagi sayur-sayuran untuk tumbuh.
Ketika timun dan selada serta jagung manis siap dipetik, keluarga itu memiliki terlalu banyak untuk dimakan buat mereka sendiri. Jadi Sehee membagikannya dengan para tetangganya. Tetangganya senang menerima sayur-sayuran segar dan sering memberi dia hadiah roti buatan sendiri atau sayur masakan sendiri. Sehee sering membawa ke rumahnya sebanyak yang ia telah berikan kepada orang lain. Itu mengingatkannya akan Amsal 11: 24 yang mengatakan bahwa lebih banyak memberi, lebih banyak menerima.
Sehee, masih merindukan punya banyak teman di gereja. Satu-satunya anak lain yang seusianya adalah saudara laki- lakinya. Sekolah Alkitab Liburan tiba, dan ibunya menyarankan agar Sehee mengajak teman sekelasnya untuk ikut bersama dia. Sehee menulis undangan khusus dan memberikannya kepada anak-anak di sekolah. Namun ia bertanya-tanya apakah anak-anak itu mau datang.
“Jangan khawatir,” kata ibunya. “Itu bukan tugasmu membujuk mereka untuk datang. Itu Allah yang mengerjakan.”
Sehee menunggu teman sekelasnya di pintu gereja, namun tak ada dari mereka yang telah ia undang datang ke Sekolah Alkitab Liburan. Akan tetapi, salah seorang anak laki-laki di kelasnya datang ke gereja pada hari Sabat. Anak itu tidak mengenal Yesus, namun ia senang untuk belajar. Ia tidak punya teman di sekolah, jadi dia berteman dengan Sehee dan saudara laki-laki Sehee. “Aku suka gereja!” kata dia. “Aku ingin datang setiap pekan.”
Ibunya Sehee berkata kepadanya bahwa seorang anak laki-laki telah datang ke gereja. “Seandainya kamu tidak mengundangnya anak itu tidak akan datang.”
Sehee berdoa bagi teman barunya yang datang ke gereja, meminta kepada Yesus agar menolong dia dan keluarganya belajar mengasihi dan memercayai Allah.
PESAN: Ketika Sehee berdoa bagi temannya itu, ia memercayai Yesus berada di hati teman-teman- nya itu. Saat kita memberi persembahan Janji kita dengan teratur kepada Yesus, kita sedang memercayai Dia menggunakan persembahan itu dalam cara yang terbaik sehingga orang lain memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Allah dan memutuskan untuk mengasihi dan melayani Dia dalam seluruh kehidupan mereka. Marilah kita setia dengan persepuluh- an dan persembahan kita serta dengan kesaksian kita kepada sahabat-sahabat kita sehingga banyak orang akan bertemu dan mengasihi Yesus.