Artikel // Kajian Historis // Jumat, 24 Desember 2021



Pesan Natal Dari Bethlehem Dan Dari Yerusalem.


Momen kelahiran mesias dan respon yang berbeda dari 2 kota, kota bethlehem dan kota yerusalem. Ada kesukaan besar di kota kecil betlehem, sedangkan diyerusalem kota besar pusat yudaisme tidak ada sorak sorai melainkan keheranan para pembesar agama yahudi. Bukan kabar Natal yang mengherankan melainkan para pembawa kabar natal yang membuat mereka heran. Pembawa kabar Natal hanya kumpulan gembala domba & orang majus yang di anggap orang asing dari timur (Luk 2:8, Mat 2:1). Namun Allah berkenan menitipkan kabar Natal kepada mereka yang dianggap orang kurang layak & bukan kepada pemimpin agama diyerusalem yang menganggap diri mereka paling pantas!

Pemberitaan Natal dari orang majus tidak menjadi suka cita bagi pemimpin agama yahudi diyerusalem, melainkan kejengkelan. Mengapa orang majusi dari timur persia mendapat keistimewaan? Dan kepada gembala domba yang tidak tahu apa-apa, bukan kepada kami imam pembesar di kota yerusalem. Pertanyaan-pertanyaan ini menimbulkan rasa skeptis dan membawa penolakan pertama para tokoh elit agama yahudi sejak kelahiran Mesias. Oleh karena itu tidak ada sambutan hangat dari pembesar yahudi diyerusalem.

Sikap ini berakibat sampai pada raja herodes penguasa wilayah provinsi yudea, herodes yang panik akan raja yang baru lahir diwilayah kekuasaannya spontan meminta keterangan dari pemuka agama yahudi diyerusalem, perihal kelahiran Mesias raja orang yahudi. Pemuka agama yahudi bukan hanya menyelidiki dimana bayi Mesias tepat dilahirkan, pemuka agama yahudi juga menyelidiki nubuatan - nubuatan yang dapat ditafsirkan untuk meninggikan diri mereka sendiri, menunjukan wajah benci mereka pada roma. Mesias lahir untuk menjadi Raja yang meremukan dan menumpas musuh - musuh Israel. Allah Israel digambarkan menjadi Allah yang pembenci sekaligus Allah yang eksklusif hanya pada 1 bangsa. Hal ini fatal menambah kemarahan Herodes & mendatangkan pembantaian bagi kaum mereka sendiri yaitu bayi - bayi dibawah 2 tahun dibetlehem.

Malam natal diyerusalem sangat dingin dan tidak bersahabat, sedangkan dibethlehem ada kabar suka cita yang penuh dengan kehangatan. Pemberitaan kesukaan besar untuk SELURUH BANGSA. Kelahiran Mesias raja orang yahudi yang akan menjadi juruslamat bagi semua bangsa (Luk 2:10 & 11), menggambarkan citra Allah mengasihi semua manusia.

Semangat dibetlehem menjadi semangat yang sama diakhir jaman. Seperti janji kedatangan Nya yang pertama tertulis dalam kitab para nabi & telah tepati Nya, begitu juga kepastian janji kedatangan Nya yang ke dua kali. Semangat dibethlehem menjadi semangat para penanti kedatangan Tuhan… yaitu Allah Israel bukan hanya Allah untuk 1 kelompok, namun Allah bagi semua yang percaya kepada-Nya.



Penulis Artikel: Adam Hiola (teolog awam)

Referensi Ide: Kerinduan Segala Zaman - Bab 6.




Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp