Artikel // Kajian Kesehatan // Minggu, 20 Februari 2022



Pekabaran Kesehatan, Bukankah Ini Waktu Yang Baik Kawan?


Saat dunia sedang dikerumuni pandemi dari berbagai arah dan banyak diantara kita hampir kehilangan harapan kapan pandemi covid-19 ini teratasi dan kapan manusia berdamai dengan pandemi covid-19. Kapan? pertanyaan keluar dari mereka yang lelah dan ingin beristirahat dari perang pandemi ini. Banyak diantaranya menjaga imun dengan sarana farmasi namun dilihat tidak menyelesaikan masalah, gelombang varian baru menambah varian stres manusia. Takut diPHK lagi, takut sekolah ditutup lagi, takut lockdown, takut tidak bisa traveling, bahkan takut divaksin lagi. Tapi menariknya sebagian orang lebih takut hal - hal tersebut dari pada ketakutan terjangkit covid-19 itu sendiri. Ketakutan - ketakutan yang justru membuat imun kita tidak prima, ketakutan yang bisa kita sebut kekhawatiran! Pandemi covid-19 ini sungguh menjadi sangat kompleks.

Namun dibalik kompleksitas pandemi, saya justru melihat berkat yang luar biasa yang TUHAN sediakan bagi kita. Berkat sekaligus jalan keluar yang begitu baik bagi manusia, kita bukan hanya mendapat pemulihan jasmani tapi sekaligus pemulihan rohani. Saya sangat bersemangat ketika mengetik bagian ini: “Pekabaran Hukum Kesehatan.” Ya, Pekabaran Hukum Kesehatan berdasar dari Firman TUHAN, dan dikomentari mendalam lewat tulisan Roh Nubuat.”

Pekabaran Hukum Kesehatan untuk disebar luaskan sudah tiba pada masanya. Pekabaran Hukum Kesehatan akan menyadarkan orang - orang untuk merawat jasmaninya dengan cara yang kolektif: kebiasaan mendapat nutrisi dari buah sayur dan mineral dari air putih, keselarasan dengan alam dan gerak tubuh dibawah matahari serta udara bersih, berkomitmen dengan pola istirahat, kesadaran akan kebersihan, mengontrol diri dari stres karena kekhawatiran serta terpenting percaya Kuasa Ilahi yang menyembuhkan. Ini bagi sebagian orang bukan hal yang baru namun menjadi hal yang diabaikan. Dengan pola kolektif ini imunitas manusia menjadi prima dalam waktu yang panjang. Sementara imunitas terjaga dengan pola ini, antibodypun mengenal virus covid-19 & menjadi kebal secara alami seperti prinsip vaksin tapi tanpa memberi dampak kesehatan seperti saat setelah divaksin. Jika boleh saya katakan kita seperti divaksin setiap hari oleh Petunjuk Allah. Semua datang dari Firman Allah, Kristus Sang Pencipta tau apa yang terbaik untuk tubuh jasmani ciptaannya. Andai manusia berfokus kepada Allah atas pergumulan ini sungguh ajaib pertolongannya.

Saya tidak bermaksud mendiskreditkan vaksin buatan manusia, tapi pemulihan yang terbaik untuk ciptaan datang dari Penciptanya sendiri. Manusia melakukan apa yang mereka pandang baik tapi ketika Allah adalah Pemimpin kita, Dialah yang berdaulat atas kita atas pilihan yang kita hendak ambil. Tolong jangan tuduhkan: melawan anjuran pemerintah atau menjadi antivaksin & anda menyerang dengan ayat Alkitab “Pemerintah Wakil Allah” sedangkan ayat itu berbicara pada topik yang spesifik/pada konteks tertentu yaitu Pemerintah Wakil Allah dalam konteks pemerintah perpanjangan tangan Allah dalam memberikan keadilan Hukum pidana bagi pelaku kejahatan (Rom 13:4), bukan menjadi Wakil Allah dalam segala aspek. Kembali pada poinnya bukan pada melawan kebijakan pemerintah, tapi kita punya hak dalam menentukan fasilitas kesehatan apa yang dapat kita ambil bukan? Dan Pekabaran Hukum Kesehatan adalah pilihan yang terbaik yang dapat diambil tanpa meresikokan apa - apa.

Umat TUHAN tidak seharusnya sibuk menjadi agen - agen farmasi yang mempromosikan pengobatan alternatif (pengobatan farmasi adalah pengobatan alternatif, pengobatan konsep hukum kesehatanlah yang menjadi menu utama). Apalagi mereka yang tidak dilibatkan sebagai tenaga kerja namun getol menjadi sales farmasi. Justru terbalik, saya banyak mendengar para dokter yang ahli dibidang pandemi justru merekomendasikan nutrisi dari buah untuk menguatkan imun guna menangkal virus covid-19. Sedangkan mereka yang tau Hukum Kesehatan banyak menjadi sales - sales farmasi, ini sangat ironi.

Saudara pembaca, sebuah kesaksian dari saya seorang penderita sakit kepala yang berkepanjangan/rutin (sering disebut sakit kepala kronis) bertahun - tahun saya mengalamai sakit kepala yang tidak disertai dengan flu atau sakit lain. Kadang sore kadang malam, bahkan sempat seminggu walaupun tidak penuh dalam 1 hari namun sering datang tiba - tiba. Tahun yang lalu (Juni 2021) kami sekeluarga mengalami kekompakan dalam sakit, orang bilang ciri - ciri sakit kena Covid-19 ditambah kendala kerja karena bisnis drop masa pandemi. Hal ini membawa kami pulang ke kampung halaman untuk pemulihan kesehatan, saat itu Allah mengarahkan kami pada Pekabaran Kesehatan yang kolektif disaat kami menghirup udara bersih dikampung halaman istri saya dan saya benar - benar meletakan kekhawatiran saya pada Allah saat melihat Allam ciptaanNya yang terpelihara. Pola Makan kami sejak Agustus 2021 hingga artikel ini ditulis, dimeja makan kami tidak pernah kosong dari buah - buahan. Rutin dalam mengkonsumsi air putih dan waktu istirahat yang lebih teratur, walaupun belum sempurna dalam penerapan kami sungguh mendapatkan dampak kesehatan yang luar biasa. Sakit kepala saya tadinya sangat sering kini sebulan 3x itu sudah banyak, ketika gejala - gejala sakit ringan timbul besoknya pulih normal. Kami tau pemulihan datang dari Allah yang memelihara kami lewat petunjuk FirmanNya. Sebagai catatan saya hingga hari ini tidak menerima vaksin dosis apapun, tapi tidak merasa gejala covid sekalipun semenjak Agustus 2021 hingga hari ini.

Anda tau apa lagi yang menjadi menarik dari Pekabaran Hukum Kesehatan? Pekabaran Hukum Kesehatan dapat menjadi terang kecil yang membawa jiwa - jiwa kepada terang yang besar dimasa pandemi ini! Orang - orang bukan hanya memperoleh pengharapan akan pemulihan jasmani melainkan memperoleh pemulihan yang Rohani yaitu bertemu Juruselamat ketika membaca Alkitab. Wajah orang - orang akan memandang Pencipta yang Ajaib itu, menjadikan Dia sumber kesembuhan untuk mereka. Berkat & Solusi diwaktu yang sama!

Saya melompat sejenak kedalam tema eskatologi, tentang apa yang kita (Umat Sisa) percaya dari nubuatan dalam kitab daniel. Sebelum adanya pemaksaan menyembah patung emas raja babel (tanda binatang), daniel dan tiga sahabatnya diuji dalam hal makanan untuk memelihara jasmani mereka sesuai dengan firman Allah dan tidak menajiskan diri mereka dengan makanan raja yang diolah dengan tradisi pagan babel (Dan 1:12-20). Pandemi ini bukan memanggil kita masuk dalam tradisi babel yang merusak jasmani kita, pandemi justru jalan Pekabaran Hukum Kesehatan. Manusia dipanggil memelihara jasmani mereka sebab perkara merawat jasmani adalah perkara yang Rohani, mereka yang merawat kesehatan akan memiliki daya pikir yang lebih baik, kesehatan yang baik akan berdampak pada pikiran yang dikuatkan & cendrung memilih pilihan terbaik walaupun dalam kondisi yang tersulit dan dipaksa sekalipun. Sekali lagi. Merawat jasmani adalah perkara Rohani.

Artikel ini merupakan pengantar saja dari penjelasan lengkap mengenai Pekabaran Kesehatan. Jika Anda tertarik mempelajari Pekabaran Kesehatan, buku yang kami rekomendasi untuk Anda: klik disini.

Allah ingin kita menjadi penatalayan yang bertanggung jawab atas tubuh jasmani kita, yang kita pakai untuk Kemuliaan Nama-Nya. Terpuji - pujilah Yesus Penyembuh Ajaib.



Penulis Artikel: Adam Hiola



Bagikan ke Facebook

Bagikan ke WhatsApp